karya tulis tentang pengaruh pencemaran udara terhadap kelainan/gangguan pada sistem pernapasan manusia
KARYA TULIS
PENGARUH PENCEMARAN UDARA TERHADAP
KELAINAN/GANGGUAN PADA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA
DISUSUN OLEH:
HAMIDA NURIYASINTA (06/XI MIPA 4)
SMA
N 2 WONOSARI
2016/2017
PRAKATA
Puji syukur saya
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis tentang pengaruh pencemaran udara
terhadap kelainan/gangguan pada system pernapasan manusia dengan lancar tanpa
ada halangan apapun. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu RR.
Yayuk Sri Rahayu selaku guru pembimbing dalam mata pelajaran biologi di SMA N 2
Wonosari.
Semoga karya tulis ini
mudah dipahami dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta dapat menambah
wawasan kita. Tetapi saya menyadari bahwa karya tulis ni masih belum sempurna
dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya menerima berbagai kritik dan
saran. Saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.
Penulis, Januari 2017
DAFTAR
ISI
PRAKATA ………………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………… 3
BAB I PENGANTAR
1.1 Latar
Belakang …………………………………………………………… 4
1.2 Rumusan
Masalah ……………………………………………………… 4
1.3 Tujuan
…………………………………………………………………….. 4
BAB
II ISI
2.1 Pengaruh Pencemaran
UdaraTterhadap Sistem Pernapasan Manusia …… 6
2.2 Gangguan dan Penyakit pada
Sistem pernapasan ……………………….. 7
2.3 Teknologi system pernapasan
………..…………………………………… 8
BAB
III SIMPULAN …………………………………………………………………. 9
DAFTAR
PUSTAKA ………………………………………………………………… 10
BAB
I
PENGANTAR
1.1 Latar Belakang
Bernapas
merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Saat bernapas kita memasukkan udara
dari lingkungan luar ke dalam tubuh dan
mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan luar. Dalam melakukan
hal tersebut kita memiliki paru-paru sebagai alat untuk proses pernapasan. Dari
alat pernapasan, oksigen masih harus diangkut oleh darah atau cairan tubuh ke
seluruh sel tubuh yang membutuhkan.
Setiap
kali kita bernapas akan terjadi peristiwa pemasukan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida. Udara masuk ke dalam paru-paru setelah melalui alat pernapasan
yang terdiri atas rongga hidung, pangkal tenggorok (laring), batang tenggorok
(trakea), cabang tenggorok (bronkus), dan paru-paru (pulmo).
Akhir-akhir
ini banyak udara yang telah tercemar. Pencemaran udara tersebut dapat disebabkan oleh factor alamiah dan non
alamiah. Factor alamiah adalah factor yang berasal dari alam, sedangkan factor
non alamiah berasal dari kegiatan manusia. Dampak pencemaran udara adalah dapat
mengganggu system pernapasan pada manusia serta dapat menyebabkan penyakit.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja penyebab pencemaran udara?
2.
Teknologi apa saja yang dapat digunakan
untuk mengatasi gangguan system pernapasan?
3.
Penyakit apa saja yang berhubungan
dengan system pernapasan?
1.3 Tujuan
1.
Agar kita dapat mengetahui penyebab
pencemaran udara
2.
Agar kita dapat mengetahui macam-macam
gangguan system pernapasan beserta penyebabnya
3.
Agar kita dapat mengetahui teknologi
yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan system pernapasan
BAB
II
ISI
2.1
Pengaruh Pencemaran UdaraTterhadap Sistem Pernapasan Manusia
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik,
kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti.
Pencemaran udara dapat disebabkan
oleh beberapa factor, yakni factor alamiah dan factor non alamiah. Zat pencemar
alamiah misalnya debu gunung berapi, asap kebakaran hutan, pancaran garam dari
laut, dan debu meteoroid. Sedangkan zat pencemar non alamiah adalah produk
samping dari kegiatan manusia, berupa gas-gas beracun dari pabrik, dan
kendaraan bermotor (seperti sulfur oksida, nitrogen oksida, dan karbon
monoksida), asap pembakaran, materi pertambangan, debu konstruksi bangunan,
debu buangan sampah, buangan nuklir, serbuk kapas, serbuk batu bara, serat
asbes, dan senyawa kimia lainnya.
Menurut
sumbernya polusi udara dibedakan menjadi dua, yaitu pencemar primer dan
pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan
langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh
dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar
sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar
primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh
dari pencemaran udara sekunder.
Partikel yang
berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
partikel berukuran 3-5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian
tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1-3 mikron akan masuk ke dalam
kantong udara paru-paru, kemudian menempel pada alveolus. Partikel yang
berukuran kurang dari 1 mikron akan ikut keluar pada saat napas dihembuskan.
Pencemaran
udara yang masuk sampai ke paru-paru akan diserap ke paru-paru oleh system
peredaran darah sehingga akan menyebar ke seluruh tubuh. Zat itu dapat
menngganggu pengikatan oksigen oleh hemoglobin, menghambat pembentukan
hemoglobin, merusak fungsi hati dan ginjal, serta menyebabkan kerusakan saraf.
2.2
Gangguan dan Penyakit pada Sistem pernapasan
Gangguan
pada sistem pernapasan tentu akan mengganggu proses bernapas. Hal ini tentu
akan sangat berbahaya mengingat kita tidak bisa meninggalkan aktivitas bernapas
dalam sebentar saja. Tubuh akan merasakan sesak jika tidak mendapatkan asupan
oksigen, dan akan berujung pada kematian jika tidak ditangani. Gangguan yang
terjadi pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh faktor genetik (menurun)
atau infeksi mikroba serta partikel asing lainnya. Berikut macam – macam
gangguan:
- Tuberkulosis (TBC), penyakit paru-paru yang diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.
- Faringitis, radang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.
- Influenza (flu), penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.
- Asma atau sesak napas, merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun
- Rinitis, radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus, missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
- Laringitis, radng pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, dan terlalu banyak serak.
- Bronkitis, radang pada cabang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam dan banyak menghasilkan lendir yang menyumbat batang tenggorokan.
- Asfikasi, adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan oksigen yang disebabkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan)
- Emfisema, adalah penyakit pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara
- Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan aktivitas yang sering merokok. Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-paru. Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.
2.3 Teknologi system
pernapasan
Beberapa teknologi yang berkaitan dengan
system pernapasan pada manusia telah banyak dikembangkan, contoh teknologi atau
alat bantu yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Trakeotomi : Pembuatan lubang pada trakea untuk membantu memberikan pernapasan bantuan. Trakeotomi biasanya dilakukan pada penderita dipteri akut yang dapat menyebabkan penyumbatan pada saluran pernapasannya.
- Pulmotor : alat untuk melakukan pernapasan buatan. Pernapasan buatan biasanya dilakukan pada orang-orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik. Pertama kali digunakan pada tahun 1911.
- Spirometer : alat untuk mengukur secara langsung dan cepat kemampuan paru-paru seseorang serta untuk keperluan diagnosa paru-paru yang abnormal.
- Oxygen catheter atau Oxygen cannula : alat yang digunakan untuk mengalirkan oksigen ke dalam lubang hidung.
BAB
III
SIMPULAN
Pencemaran udara adalah kehadiran satu
atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang
dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika
dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh
beberapa factor, yakni factor alamiah dan factor non alamiah. Sedangkan menurut
sumbernya polusi udara dibedakan menjadi dua, yaitu pencemar primer dan
pencemar sekunder.
Partikel yang
berukuran kurang dari 5 mikron akan tertahan di saluran pernapasan bagian atas,
partikel berukuran 3-5 mikron akan tertahan pada saluran pernapasan bagian
tengah, sedangkan partikel yang berukuran 1-3 mikron akan masuk ke dalam
kantong udara paru-paru, kemudian menempel pada alveolus. Partikel yang
berukuran kurang dari 1 mikron akan ikut keluar pada saat napas dihembuskan.
Gangguan
pada sistem pernapasan akan mengganggu proses bernapas. Gangguan yang terjadi
pada sistem pernapasan dapat disebabkan oleh faktor genetik (menurun) atau
infeksi mikroba serta partikel asing lainnya. Contoh gangguan system pernapasan
seperti Tuberkulosis (TBC), Faringitis, Influenza (flu), Asma atau sesak napas,
Rinitis, Laringitis, Bronkitis, Asfikasi, Kanker paru-paru, dll.
Untuk
mengatasi gangguan tersebut, kini sudah banyak teknologi yang berkaitan dengan
system pernapasan manusia, seperti Trakeotomi, Pulmotor, Spirometer, Oxygen catheter atau Oxygen cannula.
DAFTAR PUSTAKA
Irnaningtyas, & Yossa Istiadi. 2014. Biologi untuk SMA/ MA kelas XI.
Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama.
Komentar
Posting Komentar