Laporan Praktikum Uji Urine
LAPORAN HASIL PENGAMATAN
MENGUJI KANDUNGAN ZAT PADA
URINE
DISUSUN
OLEH :
HAMIDA NURIYASINTA (06/XI MIPA 4)
SMA
N 2 WONOSARI
2016/2017
PERCOBAAN 2
MENGUJI
KANDUNGAN ZAT PADA URINE
A.
Pendahuluan
Setiap proses metabolism dalam tubuh akan dihasilkan
zat sisa metabolism. Zat sisa metabolism yang tidak bermanfaat harus
dikeluarkan melalui proses eksresi. Ekskresi merupakan proses pengeluaran
zat-zat sisa metabolisme yang tidak dipakai lagi di dalam tubuh, berupa urine,
keringat, air dan karbondioksida.
Urine merupakan zat ekskresi yang dikeluarkan oleh
ginjal. Urine mengandung: air, sisa metabolism protein (urean, asam urat,
amoniak), zat warna empedu, garam-garam : terutama garam dapur, dan zat-zat
yang berlebih di dalam darah seperti obat-obatan, hormone, vitamin C.
B. Tujuan
1. Siswa dapat menguji kandungan zat dalam urine
2. Siswa dapat menyimpulkan kondisi seseorang berdasarkan uji urine yang dilakukan
C.
Alat dan bahan
1. Rak tabung reaksi
2. Tabung reaksi
3. Penjepit tabung reaksi
4. Kertas pH indicator universal / pH meter
5. Pembakar spiritus
6. Korek
7. Reagen biuret
8. Reagen benedict (fehling A + fehling B)
9. Urine
10. Larutan AgNO3 5%
11. Beker glass
12. Pelat tetes
D.
Langkah kerja
1. Mengamati warna urine
a. Siapkan urin pada beker glass
b. Tuangkan urine dalam 4 tabung reaksi setinggi ± 2 cm
c. Amati warna urine dengan latar belakang kertas putih
2. Menguji pH urine
a. Tuangkan sedikit urine pada pelat tetes
b. Ukurlah pH urine dengan mencelupkan kertas pH
indicator universal atau ukurlah dengan pH meter
3. Menguji kandungan amoniak
a. Ambillah satu tabung reaksi
b. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi ± 2 cm
c. Panaskan di atas pembakar spiritus
d. Kibaskan uap yang keluar dari tabung reaksi dan
ciumlah baunya
4. Menguji kandungan klor
a. Ambillah satu tabung reaksi
b. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi ± 2cm
c. Tambahkan 5 tetes larutan AgNO3 5%
d. Kocok dan diamkan kira-kira 5 menit. Amati hasilnya
5. Menguji kandungan glukosa
a. Ambillah satu tabung reaksi
b. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi ± 2cm
c. Tambahkan 10 tetes reagen benedict atau 5 tetes fehling
A ditambah 5 tetes fehling B
d. Kocok dan panaskan serta amati perubahan yang terjadi
6. Menguji kandungan protein
a. Ambillah satu tabung reaksi
b. Isilah tabung reaksi dengan urine setinggi ± 2cm
c. Tambahkan 10 tetes reagen biuret
d. Amati perbuhan warna yang terjadi
E.
Hasil
pengamatan
No
|
Perlakuan
|
Hasil
|
1
|
Warna urine
|
Kuning bening
|
2
|
pH urine
|
No.4
|
3
|
Urine dipanaskan
|
Bau amoniak tetapi tidak menyengat
|
4
|
Urine + larutan AgNO3 5%
|
Urine terdapat endapan
|
5
|
Urine + Reagen Benedict kemudian dipanaskan
|
Oranye keruh
|
6
|
Urine + Fehling A + B kemudian dipanaskan
|
Urine berwarna merah
|
7
|
Urine + Reagen Biuret
|
Urine berwana hijau bening
|
F.
Pertanyaan
1. Apa warna urine yang diamati? Apa yang menyebabkan
warna urine?
Jawab:
urine yang saya amati berwarna kuning bening. Urine berwarna kuning bening
karena eritrosit yang dirombak akan menghasilkan zat besi, hemin, dan globin.
Hemin tersebut akan membentuk biliverdin lalu akan direduksi menjadi bilirubin kemudian akan diubah menjadi
urobilinogen dan urobilinogen tersebut akan dioksidasi menjadi urobilin.
Urobilin yang dihasilkan akan digunakan untuk memberi warna kuning pada urine.
2. Apakah urine yang diamati pHnya normal? Jelaskan!
Jawab:
urine yang saya amati pHnya asam atau normal (pH=4) karena urine normal memiliki pH antara 4,8 - 7,4
3. Menurut hasil percobaan, adakah kelainan pada urine
tersebut? Jelaskan!
Jawab:
ada, karena pada saat uji glukosa urine tersebut berubah warna menjadi warna
merah, hal tersebut menandakan bahwa urine yang saya amati mengandung glukosa.
Padahal pada urine normal seharusnya tidak mengandung glukosa.
4. Zat apa saja yang terkandung dalam urine yang normal?
Jawab:
urine normal mengandung air, NaCl, zat-zat anorganik, urea, asam urat, dan
amoniak
5. Jelaskan proses pembentukan urine!
Jawab:
Proses pembentukan urine ada 3, yaitu filtrasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
Pada tahap filtasi urine mengandung zat-zat glukosa,
garam, dan asam amino yang masih bermanfaat untuk tubuh. Lalu pada tahap reabsorbsi urine mengandung urea dan
garam, pada tahap augmentasi urine mengandung
sedikit garam dan banyak urea sehingga disebut urine sesungguhnya (urine yang
sudah siap dikeluarkan)
6. Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi jumlah urine?
Jawab: Hormon
antidiuretik(ADH), Hormon
insulin, Jumlah air
yang diminum, saraf, banyak sedikitnya
garam yang harus dibuang, zat diuretika, dan suhu.
G.
Kesimpulan
-
Dari data
tersebut mebuktikan bahwa urine yang saya amati tidak normal, karena urine
tersebut mengandung glukosa, padahal urine yang normal tidak mengandung
glukosa. Namun pH urine tersebut normal.
-
Urine dapat
berwarna kuning karena hasil perombakan eritrosit, proses pembentukan urine melalui tiga tahap,
yaitu filtarasi, reabsorbsi, dan augmentasi.
H.
Referensi



Komentar
Posting Komentar