karya tulis tentang pengaruh pola hidup terhadap kelainan/gangguan sistem ekskresi



KARYA TULIS
PENGARUH POLA HIDUP TERHADAP KELAINAN/GANGGUAN SISTEM EKSKRESI









DISUSUN OLEH:
HAMIDA NURIYASINTA (06/XI MIPA 4)




SMA N 2 WONOSARI
2016/2017

Prakata

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan karya tulis tentang pengaruh pola hidup terhadap kelainan/gangguan pada system ekskresi dengan lancar tanpa ada halangan apapun. Tak lupa saya juga mengucapkan terimakasih kepada ibu RR. Yayuk Sri Rahayu selaku guru pembimbing dalam mata pelajaran biologi di SMA N 2 Wonosari.
Semoga karya tulis ini mudah dipahami dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat serta dapat menambah wawasan kita. Tetapi saya menyadari bahwa karya tulis ni masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu saya menerima berbagai kritik dan saran. Saya juga meminta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan.


Penulis, Januari 2017






Daftar Isi
PRAKATA …………………………………………………………………………      2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………       3
BAB I PENGANTAR
1.1  Latar Belakang ……………………………………………………………  4
1.2  Rumusan Masalah ………………………………………………………     4
1.3  Tujuan ……………………………………………………………………..  5
BAB II ISI
            2.1 Pengertian System Ekskresi ………………………………………………   6
            2.2 Organ-Organ Ekskresi ..........................................………………………..    6
      2.3 Gangguan/Kelainan Sitem Eksresi …..……………………………………   15
      2.4 Pengobatan …………………………………………………………….                     16
BAB III SIMPULAN ………………………………………………………………….   17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………   18








  

BAB I
 PENGANTAR

1.1    Latar Belakang
Manusia diciptakan berasal dari sel-sel hidup yang kemudian membentuk jaringan, dan akan terbentuk organ-organ yang nantinya akan mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Salah satu contoh yaitu organ penyusun sistem ekskresi pada manusia. Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh yang tidak dapat digunakan lagi atau yang bersifat racun. Zat-zat sisa metabolisme tersebut dapat berupa zat padat, zat cair ataupun zat gas. Nah zat-zat sisa inilah yang nantinya akan dikeluarkan dari tubuh manusia melalui organ-organ penyusun sistem ekskresi pada manusia. Tujuan pengeluaran zat-zat sisa ini yaitu agar racun-racun yang ada di dalam tubuh manusia tidak menumpuk di dalam tubuh manusia. Karena setiap hari tubuh manusia melakukan proses pembakaran atau metabolisme. Proses ini menghasilkan zat-zat yang berguna bagi tubuh yang dimana zat-zat tersebut akan diserap oleh tubuh, sedangkan zat-zat sisa yang tidak berguna bagi tubuh akan dikeluarkan melalui sitem ekskresi. Zat sisa hasil metabolisme dari sisa pembongkaran zat makanan, misalnya: karbondioksida (CO2), air (H20), amonia (NH3), urea dan zat warna empedu. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan racun-racun yang ada di dalam tubuh, kerena apabila racun-racun ini dibiarkan maka tubuh manusia maka akan menimbulkan penyakit. Organ-organ yang termasuk ke dalam sistem ekskresi yaitu: kulit, paru-paru, hati dan ginjal. Organ-organ ini memiliki tugas dan fungsi masing-masing.
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran dan pada umumnya terjadi pada mahkluk hidup. Zat yang diserap dan diangkut oleh darah akan dikeluarkan bersama urine, keringat, dan pernapasan.. System ekskresi dapat terkena gangguan/kelainan serta penyakit yang dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya virus, bakteri, jamur. Efek samping obat atau pola makan yang tidak sehat, serta pala hidup yang tidak sehat.
1.2    Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan system ekskresi?
2.      Bagaimana pengaruh dari pola hidup tidak sehat terhadap system ekskresi?
3.      Apa penyebab dari gangguan/kelainan system ekskresi?
4.      Bagaimana cara pencegahan dan pengobaatan beberapa penyakit system ekskresi?
1.3    Tujuan
1.      Agar kita dapat mengetahui pengaruh dari pola hidup yang tidak sehat terhadap system ekskresi
2.      Agar kita dapat mengetahui pengertian system eksresi
3.      Agar kita dapat mengetahui fungsi dari organ-organ ekresi









BAB II
 ISI

2.1 Pengertian System Ekskresi

            Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran dan pada umumnya terjadi pada mahkluk hidup. Sebenarnya terdapat beberapa istilah mengenai proses pengeluaran. Istilah-istilah tersebut yaitu: defekasi, sekresi dan ekskresi. Defekasi merupakan proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan dan zat yang di keluarkan tidak pernah mengalami metabolisme dan tidak pernah beredar ke seluruh tubuh. Sekresi merupakan pengeluaran getah oleh suatu kelenjar yang mempunyai fungsi tertentu. Sedangkan ekskresi merupakan proses pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat sisa metabolisme yang dikelurkan merupakan zat yang pernah beredar di seluruh tubuh. Zat sisa berupa kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat berupa: zat padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan empedu), zat gas (karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat sisa metabolisme tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai peran masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal.
System ekskresi memiliki fungsi seperti  untuk membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi), mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi).

2.2  Organ-Organ Ekskresi
  1. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia, terletak di dalam ronggaperut sebelah kanan, dibawah diafragma.Pada orang dewasa berat hati mencapai 2 kg.Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun. Seperti hati menerima kelebihan asam amino yang akan diubah menjadi urea yang bersifat racun. Hati menjadi tempat perombakan sel darah merah yang rusak menjadi empedu. Empedu yang dihasilkan akan disimpan dalam kantong empedu (bilirubin).Bilirubin adalah produk utama dari penguraian sel darah merah yang tua.Bilirubin disaring dari darah oleh hati, dan dikeluarkan pada cairan empedu. Sebagaimana hati menjadi semakin rusak, bilirubin total akan meningkat. Sebagian dari bilirubin total termetabolisme, dan bagian ini disebut sebagai bilirubin langsung. Bila bilirubin langsung adalah rendah sementara bilirubin total tinggi, hal ini menunjukkan kerusakan pada hati atau pada saluran cairan empedu dalam hati.
Bilirubin mengandung bahan pewarna, yang memberi warna pada kotoran (feses).Bila tingkatnya sangat tinggi, kulit dan mata dapat menjadi kuning, yang mengakibatkan gejala ikterus.Albumin adalah protein yang mengalir dalam darah.Albumin dibuat oleh hatidan dikeluarkan pada darah.
Hati berwarna mera tua. Pada orang dewasa berat hati kira-kira 2 kg. Hati mempunyai 2 jenis persediaan darah, yaitu yang datang melalui arteri hepatica dan yang melalui vena porta. Terdapat 4 pembuluh darah utama yang menjelajahi seluruh hati, 2 yang masuk, yaitu arteri hepatica dan vena porta, dan 2 yang keluar, yaitu vena hepatica dan saluran empedu. Pembuluh-pembuluh darah pada hati tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
a)      Arteri hepatica
Adalah arteri yang keluar dari aorta dan memberikan 1/5 darahhnya kepada hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen 95-100 %.
b)Vena porta
adalah vena yang terbentuk dari lienalis dan vena mesentrica superior, mengantarkan 4/5 darah ke hati. Darah ini mempunyai kejenuhan oksigen hanya 70% sebab beberapa oksigen telah diambil oleh limfa dan usus. Darah vena porta ini membawa kepada hati zat makanan yang telah diserap oleh mukosa usus halus.
c) Vena hepatica
mengembalikan darah dari hati ke vena cava inferior. Di dalam vena hepatica tidak etrdapat katup.
d) Saluran empedu
terbentuk dari penyatuan kapiler-kapiler empedu yang mengumpulkan empedu dari sel hati.
 Beberapa fungsi hati yaitu sebagai berikut:
a.       Mengubah glikosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
b.      Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine yang mengandung urea dan amonia . Setiap hari hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter.
c.       Menetralisirkan racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine.
d.      Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalm kantung empedu dan merupakna cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tunuh, membatu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalm air menjadi zat yang larut di dalam air.
e.       Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua dan tempat sintesis beberapa zat.
f.              Sebagai tempat pengubahan provitamin A menjadi vitamin A

  1. Paru-paru (pulmo)

Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir.Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
Karbon dioksida dan air yang dihasilkan pada setiap metabolisme karbohidrat dan lemak yang dikeluarkan dari sel-sel jaringan tubuh dan masuk ke dalam aliran darah. Sel darah merah pada alveolus paru-paru mengikat O2 dan ditransfer ke jaringan. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbon dioksida ini dengan proses berantai yang disebut “pertukaran klorida”. Karbon dioksida larut menjadi asam karbonat. Proses pelarutan ini dipercepat oleh enzim karbonat anhidrase. asam karbonat akan terpisah lagi menjadi ion HCO3- dan ion H+. Ion hidrogen ini bersifat racun karena dapat mengubah pH darah. Oleh karena itu, ion hidrogen segera diikat oleh hemoglobin. Ion bikarbonat keluar dari sel darah dan digantikan kedudukannya oleh ion kloroid dalam darah. Dengan demikian CO2 akan diangkut sebagian besar sebagai HCO3- dalam plasma darah,  dan sebagian lagi (25%) diikat oleh hemoglobin sebagai senyawa karbomino hemoglobin dan sedikit sekali sebagai H2CO3 yang larut dalam plasma darah.
Kebalikan proses ini berlangsung di paru-paru. Di paru-paru, karbon dioksida (CO2) dilepaskan dan oksigen diikat darah; ion klorid yang mula-mula masuk ke dalam sel darah dikeluarkan lagi. Demikian pula air dikeluarkan dari paru-paru dalam bentuk uap air.

  1. Ginjal
Alat pengeluaran (ekskresi) utama pada manusia adalah ginjal.Ginjal atau buah pinggang manusia berbentuk seperti kacang merah, berwarna keunguan, dan berjumlah dua buah. Bobot kedua ginjal orang dewasa antara 120-150 gram.Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen.
Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjarsuprarenal). Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh tulang rusuk ke sebelas dandua belas.Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemakpararenal) yang membantu meredam goncangan.
Pada bagian kulit ginjal (korteks) terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Glomerolus berupa anyamanpembuluh kapiler darah, sedangkan simpai bowman berupa cawan berdinding tebal yangmengelilingi glomerolus.Saluran panjang yang berlengkung (tubulus) dikelilingi oleh pembuluh kalpilerdarah. Tubulus yang letaknya dekat badan malpighi disebut tubulus proximal. Tubulusyang letaknya jauh dari badan malpighi disebut tubulus distal. Tubulus proximal dantubulus distal dihubungkan oleh lengkung Henle atau angsa Henle.Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut apparatusjuxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular.Sel juxtaglomerularadalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin.Cairan menjadi makin kental disepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa kekandung kemih melewati ureter.  Lengkung Henle ini berupa pembuluh menyerupai leherangsa yang turun ke arah medula ginjal, kemudian naik lagi menuju koretks ginjal.Bagian akhir dari tubulus ginjal adalah saluran (tubulus) pengumpul yang terletak padasum-sum ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebutmedulla (sum-sum ginjal).Bagian paling dalam disebut pelvis (rongga ginjal), pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukan saluran pengumpul.Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan malpighi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman.Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen.Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan.Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dariglomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorongplasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang
telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Di antara darah dalam glomerolus dan ruangan berisi cairan dalam kapsul Bowman terdapat tiga lapisan:
a. kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
b. lapisan kaya protein sebagai membran dasar
c. selapis sel epitel melapisi dinding kapsul Bowman (podosit).
Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 literper menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Ginjal memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan pengumpulan (augmentasi).
1)      Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan danpermeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan. Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.Bahanbahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrate glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya.
2)      Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Setelah terjadi reabsorbsi makatubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea
3)      Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadidi tubulus kontortus distal. Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Urin akan keluar melalui uretra.         

Urin yang normal mengandung bahan-bahan yaitu: air, urea dan amonia yang merupakan sisa-sisa pembongkaran protein garam-garam mineral, terutama garam dapur (NaCl). Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urin.Zat-zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin D, vitamin C, obat-obatan dan hormon. Urin yang dikeluarkan oleh ginjal sebenarnya sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar dari individu yang bersangkutan.Faktor-faktor tersebut antara lain hormone antidiuretik (ADH), hormon insulin, jumlah air yang diminum, dan faktor cuaca.



  1. Kulit (Integumen)
Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh.Selain berfungsi menutupi permukaan tubuh, kulit juga berfungsi sebagai alat pengeluaran.Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garam-garaman.Kulit terdiri dari tiga lapisan, yitu lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis) dan lapisan jaringan ikat bawah kulit.
Bagian-bagian kulit:
  1. Kulit ari (epidermis)
Terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk merupakan lapisannya yang terletak paling luar dan terdiri dari sel-sel mati.Lapisan ini dapat mengelupas. Lapisan malpighi terletak dibawah lapisan tanduk dan terdiri darisel-sel yang hidup. Lapisan malpighi mengandung pigmen melamin yang berfungsi memberi warna pada kulit. Lapisan malpighi berfungsi juga melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari.
2. Kulit Jangat (Dermis)
Kulit janggat merupakan lapisan kulit yang terletak dibawah lapisan kulit ari.Di dalam kulit jnggat terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf dan kantong rambut.Ujung saraf terdiri atas ujung saraf peraba untuk mengenali rabaan, ujung saraf peras untuk mengenali tekanan dan ujung saraf suhu untuk mengenali suhu.
a)      kelenjar keringat
Mengahasilkan keringat. Kelenjar keringat yang berbentuk tabung berbelit-belit dan banyak jumlahnya, terletak disebelah dalam kulit jangat, bermuara diatas pemukiman kulit didalam lekukan halus yang disebut pori. Ada beberpa kelenjar keringat yang berubah sifatnya yang dapat dijumpai dikulit disebelah dalam telinga, yaitu kelenjr serumen. Kelenjar sebasea ialah kelenjar kantong didalam kulit. Bentuknya seperti botol dan bermuara didalam folikel rambut. Kelenjar ini banyak terdapat diatas kepala dan muka, sekitar hidung, mulut dan telinga, tetapi sama sekali tidak terdapat dalam kulit tapak tangan dan telapak kaki. Kelenjarnya dan salurannya dilapisi epitel. Perubahan ini berakibat sekresi berlemak yang disebut sebum
b)      Saraf Indera
Ujung akhir saraf sensoris yaitu putting peraba terletak didalam kulit jangat atau dermis. Ujung-ujung saraf indera perasa dan peraba meliputi ; peraba, perasa panas, perasa dingin, perasa nyeri dan lain sebagainya.
c)      Kantung Rambut
Di dalamnya terdapat akar rambut dan batang rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot polos yang merupakan otot penegak rambut dan terdapat pula ujung saraf indera perasa nyeri. Bila tubuh kita kedinginan, maka otot penegak rambut akan berkontraksi sehingga rambut akan berduri. Bila rambut dicabut akan tersa nyeri. Untuk menjaga agar rambut tidak kering, disekitar rambut terdapat kelenjar minyak. Akar rambut dapat mendapatkan makanan dari pembuluh-pembuluh darah, sehingga memungkinkan rambut dapat tumbuh terus.
3. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Pada jaringan bawah kulit terdapat cadangan lemak.Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan dan pengendali suhu tubuh agar tetap hangat.
Kulit memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Organ pengantar panas
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, walaupun terjadi perubahan suhu lingkungan. Hal itu dipertahankan karena penyesuaian antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan, yang diatur oleh pusat pengatur panas. Pusat ini segera menyadari bila ada perubahan pada panas tubuh, karena suhu darah yang mengalir melalui sumsum lanjutan atau medula oblongata. Suhu normal ( sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan otak ialah 360- 370 C. Suhu kulit sedikit lebih rendah.
2. Pelindung jaringan
Melindungi jaringan-jaringan sel yang terletak dibawahnya terdapat pengaruh-pengaruh luar, melindungi jaringan-jaringan sel terhadap pukulan, mencegah penguapan air karena pengaruh suhu luar,  mencegah masuknya kuman-kuman penyakit.
3. Tempat penyimpanan
Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimpanan air dan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
4. Indera peraba
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh ransangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda menurut ujung saraf yang diransang. Perasaan panas, dingin, sakit, semua ini perasaan yang berlainan. Didalam kulit terdapat tempat –tempat tertentu, yaitu tempat perabaan; beberapa sensitif (peka) terhadap dingin, terhadap panas, dan lain-lain.
5. Alat pengeluaran
Kulit mengeluarkan zat-zat sampah yang terdapat dalam keringat. Keringat adalah pengeluaran aktif dan kelenjar keringat dibawah pengendalian saraf simpatis. Keringat terutama berisi larutan garam dengan konsentrasi kira-kira 1/3 dari yang ada di dalam plasma.
6. Pembentuk vitamin
Tempat pembentuk vitamin D dengan bantuan sinar matahari. Kulit atau integumen adalah organ uutama yang beruurusan dengan pelepasan panas dari tubuh. Banyak panas juga hilang melalui paru-paru, dan sebagian kecil melalui tinja (feses ) dan air kemih ( urine).

Proses terbentuknya urine diakibatkan karena suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut.Pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat.Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakanujung dari kelenjar keringat.Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal. Ketika suhu di keliling kita panas maka kulit akan mengatur suhu tubuh dengan banyak mengeluarkan keringat danurin yang dihasilkan lebih sedikit. Sebaliknya ketika suhu dingin maka tubuh hanya sedikit memproduksi keringat dan pengeluaran air lebih banyak melalui ginjal (urin).

                                                              
2.3  Gangguan/Kelainan Sistem Eksresi
Jika kita tidak berpola hidup sehat maka kemungkinan kita dapat terkena gangguan yang berhubungan dengan system eksresi. Kali ini kita akan membahas beberapa gangguan/kelainan yang berhubungan dengan system eksresi beserta factor penyebabnya.
a.       Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
b.                 Kanker paru-paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok
c.       hepatitis A, disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA), penyakit ini menular melalui makanan dan minuman.
d.      hepatitis B yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), penyakit ini dapat
menular melalui darah atau cairan tubuh yang terinfeksi, atau dari ibu ke bayi yang dilahirkan.
e.       hepatitis C yang disebabkan oleh Virus Hepatitis C (VHC), penyakit ini sama dengan hepatitis B yang ditularkan melalui cairan tubuh
f.                  Kudis atau scabies disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabies).
g.                 Pruvitus kutanea timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
h.                  Alergi atau eksim: terjadi karena iritasi bahan luar yang menyentuh kulit.
i.            Jerawat, merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh remaja.
j.                   Gangren disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh karena suplai darah yang buruk.
k.                  Albino terjadi karena tidak ada pigmen melanin pada lapisan granulosum.
l.        Diabetes melitus: terdapat glukosa dalam urine dan terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
m.    Diabetes insipidus: penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan dan mengakibatkan pada penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
n.      Uremia: tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
o.      Nefritis: gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
p.      Albuminuria: urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
q.      Hematuria: urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
r.        Batu ginjal: endapan garam-garam meneral di dalam ginjal atau saluran urine yand menyebabkan aliran urine menjadi terhambat dan menimbulkan rasa sakit saat berkemih.
s.       Gagal ginjal: ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
t.        Anuria: kegagalan ginjal menghasilkan urine karena adanya kerusakan pada glomerulus.

2.4  Pengobatan

  1. penyakit nefritis dapat diberantas dengan antibiotic sesuai resep dokter
  2. Diabetes mellitus dapat diobati dengan cara pemberian suntikan insulin serta penderita juga harus mengatur diet ketat atas petunjuk dokter.
  3. Ginjal buatan untuk penderita kelainan fungsi ginjal. Ginjal buatan merupakan mesin pencuci darah untuk membantu ginjal dalam penyaringan darah.
  4. Penyakit panu dapat diobati dengan obat panu atau kita dapat mencegah dengan cara rutin mandi dan menjaga kelembaban
  5. Kanker paru-paru  dapat dicegah dengan cara menjaga pola hidup dengan tidak merokok
  6. Gagal ginjal dapat dibantu dengan cuci darah atau cangkok dinjal





BAB III
SIMPULAN

System ekskresi merupakan proses pengeluaran zat–zat sisa metabolisme yang tidak berguna lagi bagi tubuh dan zat sisa metabolisme yang dikelurkan merupakan zat yang pernah beredar di seluruh tubuh.
System ekskresi memiliki fungsi seperti  untuk membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi), mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi).
Untuk kelancaran dalam system ekskresi memerlukan beberapa organ, seperti hati, paru-paru, ginjal, dan kulit. Hati merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Hati merupakan tempat untuk mengubah berbagai zat, termasuk racun. Paru-paru dalam sistem ekskresi berfungsi untuk mengeluarkan karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O). Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses. Kulit merupakan lapisan tipis yang menutupi dan melindungi seluruh permukaan tubuh..Zat sisa yang dikeluarkan melalui kulit adalah air dan garam-garaman.
Penyakit yang berhubungan dengan system ekskresi dapat disebabkan oleh beberaa factor, seperti sesak napas yang diakibatkan oleh alergi debu, kanker paru-paru disebabkan karena sesorang yang mempunyai kebiasaan merokok, kudis , diabetes mellitus. Penyakit tersebut dapat diatasi dengan melakukan pola hidup sehat.



DAFTAR PUSTAKA



Komentar

  1. Terimakasih atas bantuannya saya izin copy ya☺️

    BalasHapus
  2. Aku izin copy untuk tugas sekolah ya,terimakasih atas bantuannya

    BalasHapus
  3. Aku izin copy untuk tugas sekolah ya,terimakasih atas bantuannya

    BalasHapus
  4. izin copy ya terimakasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer